MEDIA DIALOG NEWS, Jambi – Aksi tawuran antar pelajar kembali menghebohkan warga Kota Jambi. Tim gabungan dari Resmob Polda Jambi, Jatanras Polresta Jambi, dan Unit Reskrim Polsek Jambi Timur berhasil mengamankan sembilan pelajar yang terlibat bentrokan di kawasan Jalan Baru, pada Jumat malam, 10 Oktober 2025.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Boy Sutan Binaga Siregar melalui Kapolsek Jambi Timur AKP Edi Mardi mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus tersebut bermula dari video amatir yang viral di media sosial. Dalam video berdurasi singkat itu terlihat sekelompok remaja mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam jenis enggrek di kawasan Jalan Lingkar Timur II, Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Paal Merah.
“Begitu video itu viral, tim gabungan langsung melakukan penyelidikan dan bergerak cepat ke lapangan. Tidak lama kemudian, sembilan pelajar berhasil diamankan,” ujar AKP Edi Mardi, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Dari hasil pemeriksaan, para pelajar tersebut tergabung dalam kelompok motor bernama SPRIPAT, dengan jumlah anggota sekitar 12 orang. Mereka diketahui terlibat bentrokan dengan kelompok lawan yang jumlahnya mencapai sekitar 20 orang. “Tawuran berlangsung singkat karena kelompok SPRIPAT kalah jumlah dan langsung melarikan diri. Beruntung tidak ada korban luka maupun korban jiwa,” jelasnya.
Dalam pengamanan itu, petugas menyita sejumlah barang bukti, antara lain senjata tajam, beberapa unit sepeda motor, dan telepon genggam yang digunakan untuk berkoordinasi saat tawuran.
Pasca penangkapan, para pelajar langsung dibawa ke Polsek Jambi Timur untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. Polisi juga memanggil orang tua masing-masing pelajar agar turut menyaksikan proses tersebut. Suasana haru sempat terjadi ketika beberapa pelajar menangis dan meminta maaf kepada orang tuanya.
“Kami tidak hanya menindak, tapi juga melakukan pembinaan. Mereka masih usia sekolah, jadi pendekatan yang kami lakukan adalah edukatif. Kami ingin mereka sadar bahwa tindakan seperti ini tidak membawa manfaat apa pun,” tutur AKP Edi Mardi.
Kapolsek juga mengimbau agar para orang tua dan pihak sekolah lebih aktif dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap anak-anak mereka, terutama dalam hal pergaulan di luar sekolah dan penggunaan media sosial.
“Kasus seperti ini tidak boleh dianggap sepele. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah dan pemerintah setempat untuk mencegah aksi tawuran di kalangan pelajar. Polisi akan bertindak tegas apabila kejadian serupa terulang,” tegasnya. (Joe)