Media Dialog News

Protes Keluarga di PIK 2: Pengunjung Lepas Anjingnya Ganggu Kenyamanan Balita Bermain

MEDIA DIALOG NEWS, Pantai Indah Kapuk – Sebuah kejadian tidak menyenangkan dialami oleh sebuah keluarga besar yang berkunjung ke PIK 2, Jakarta Utara, pada Minggu (20/4). Mereka berniat menghabiskan waktu santai sambil membiarkan anak balita mereka, yang berusia tiga tahun, bermain pasir dan berlarian di area rumput. Namun, kenyamanan mereka terusik ketika seorang pengunjung lain melepas anjing peliharaannya di area yang sama.

Menurut Susan, salah satu anggota keluarga, pemilik anjing tersebut bersikap kasar dan memarahi balitanya dengan ucapan, “Ikat dong anak lu!” karena merasa anjingnya terganggu oleh kehadiran si kecil.

“Ini sangat tidak pantas. Anak saya yang masih balita tidak mengerti apa-apa, malah diteriaki. Kami khawatir kalau sampai terjadi hal yang lebih buruk, seperti anak digigit atau ketakutan,” ujarnya.

Susan menambahkan bahwa keluarganya juga pecinta binatang, tetapi menurutnya, melepas hewan peliharaan di area bermain anak adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab. “Kami tidak melarang orang membawa anjing, tapi harus diperhatikan juga lokasinya. Area bermain anak seharusnya bebas dari risiko gangguan atau bahaya,” tegasnya.

Insiden ini menyoroti perlunya regulasi yang lebih ketat terkait hewan peliharaan di tempat umum. Banyak tempat wisata telah menetapkan aturan khusus terkait area bagi hewan peliharaan dan zona bermain anak. Hal ini penting agar tidak terjadi konflik antara pengunjung yang membawa hewan dan mereka yang datang bersama anak-anak kecil. Jika tidak ada aturan yang jelas, kejadian serupa berisiko terulang kembali dan bisa berujung pada insiden yang lebih serius.

Selain dari aspek keamanan, insiden ini juga mengungkap tantangan dalam membangun lingkungan yang ramah keluarga di ruang publik. PIK 2, sebagai destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh keluarga, seharusnya memiliki kebijakan yang lebih jelas tentang pemisahan area bagi hewan peliharaan dan zona bermain anak. Edukasi kepada pengunjung mengenai etika membawa hewan ke ruang terbuka juga diperlukan agar semua pihak dapat menikmati fasilitas tanpa merasa terganggu.

Kejadian ini memicu pertanyaan tentang pengelolaan fasilitas publik di PIK 2. Susan mempertanyakan apakah pengelola hanya memprioritaskan kenyamanan pengunjung tertentu atau benar-benar memperhatikan keamanan anak-anak. “Apakah PIK 2 hanya untuk kalangan tertentu? Kami sangat kecewa dan kapok datang ke sini,” ungkapnya.

Sebagai respons terhadap insiden ini, diharapkan pengelola PIK 2 dapat segera mengambil tindakan, baik dengan menetapkan aturan baru maupun memperjelas kebijakan terkait hewan peliharaan. Wisata yang ramah keluarga seharusnya mempertimbangkan keseimbangan antara kenyamanan pencinta hewan dan keselamatan anak-anak. Jika tidak, banyak keluarga akan berpikir dua kali sebelum kembali berkunjung ke tempat ini. (Rel)

Berita Terbaru