Media Dialog News

HNSI Tapanuli Tengah Desak Tindakan Tegas Terhadap Illegal Fishing di Sibolga

MEDIA DIALOG NEWS, Sibolga – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tapanuli Tengah mengeluarkan pernyataan mendesak mengenai maraknya praktik illegal fishing, khususnya penggunaan bom ikan, di perairan Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Dalam surat resmi yang ditujukan kepada pemerintah daerah dan aparat penegak hukum, HNSI menyoroti dampak serius dari aktivitas ilegal ini.

Dalam surat bernomor 001/DUMAS/Satgas-DPC/HNSI/TT/IX/2024, HNSI mengungkapkan bahwa meskipun penggunaan bahan peledak dalam penangkapan ikan telah dilarang, praktik ini masih sering terjadi. Hal ini tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga mengancam keselamatan nelayan dan anak buah kapal.

HNSI melaporkan bahwa hasil tangkapan ilegal sering dibongkar di beberapa tangkahan dengan kapal yang tidak teridentifikasi, meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan dan keberlanjutan sumber daya perikanan di wilayah tersebut.

Permintaan Tindakan Segera

Dalam surat tersebut, HNSI meminta pemerintah dan aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan, termasuk:

  1. Tindakan preventif dan represif terhadap praktik illegal fishing.
  2. Pemeriksaan lokasi yang diduga sebagai tempat bongkar hasil tangkapan ilegal.
  3. Verifikasi dokumen kapal yang tidak sesuai ketentuan.
  4. Proses hukum terhadap oknum pengusaha yang terlibat.
  5. Upaya memutus rantai pasokan bahan peledak yang digunakan.

HNSI menekankan pentingnya langkah-langkah ini untuk melindungi nelayan kecil dan menjaga kelestarian ekosistem laut.

Pentingnya Dukungan Bersama

HNSI mengajak semua pihak untuk bersatu melawan praktik illegal fishing demi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Dukungan dari pemerintah dan penegak hukum sangat diperlukan untuk menciptakan perubahan yang nyata.

Kontak untuk Informasi Lebih Lanjut:

Ketua: Hasrul Sikumbang (Hp/WA: 085270375172)

Sekretaris: Warisuni Warasi, S.Kom (Hp/WA: 081262512276)

Surat ini juga telah tembusan kepada Kapolda Sumatera Utara, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut II Padang, dan Ketua DPD HNSI Provinsi Sumatera Utara.

HNSI berharap langkah tegas dari semua pihak dapat menghentikan praktik illegal fishing demi masa depan yang lebih baik bagi para nelayan dan sumber daya laut di Tapanuli Tengah. (Abu Nisa/Youthma Aruan)

Berita Terbaru