MEDIA DIALOG NEWS, Sibolga – Kebijakan baru terkait rujukan dari Puskesmas menuju Rumah Sakit FL Tobing Sibolga menuai kritik tajam dari pasien dan masyarakat. Meskipun bertujuan meningkatkan efisiensi layanan kesehatan, kebijakan ini justru menyulitkan akses pasien ke perawatan khusus, seperti Poli Anak, Poli Jiwa, dan Poli Bedah. Demikian dikatakan Jamil Z TIM, kepada sejumlah wartawan di Sibolga, Sabtu (13 Juli 2024).
Sebagai praktisi kesehatan dan pengamat sistem rujukan, Jamil mengungkapkan bahwa sulitnya memperoleh rujukan dari Puskesmas dapat menghalangi akses pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan. “Rujukan yang rumit seharusnya tidak menghambat pelayanan. Sistem ini harus mempermudah, bukan menciptakan masalah baru,” ujarnya.
Pasien merasa terpaksa menunda pengobatan atau mencari alternatif lain yang tidak selalu menjamin kualitas perawatan. Kekecewaan ini semakin dirasakan oleh keluarga pasien yang mendambakan akses cepat ke layanan medis. Hal ini mengakibatkan kecemasan dan ketidakpastian, terutama bagi mereka dengan kondisi kesehatan mendesak.
Proses permohonan rujukan yang kini lebih panjang dan berbelit juga menambah beban psikologis dan finansial bagi pasien. Beberapa pasien terpaksa beralih ke fasilitas kesehatan lain yang mungkin tidak sebanding dengan RS FL Tobing.
“Harapan kami, pihak terkait dapat mengevaluasi dan memperbaiki sistem rujukan ini agar lebih sederhana dan cepat, sehingga pasien bisa mendapatkan pelayanan optimal,” imbuh Jamil.
Situasi ini telah menggugah perhatian publik dan berbagai organisasi masyarakat untuk menyerukan perlunya reformasi dalam sistem rujukan. Diharapkan perubahan ini dapat menjamin aksesibilitas layanan kesehatan tanpa hambatan berarti.
Kepada pihak berwenang, Jamil berharap agar masalah ini segera diatasi demi kesejahteraan masyarakat. “Hanya dengan sistem yang efisien dan responsif, kebutuhan kesehatan publik dapat terpenuhi dengan baik, tanpa kekecewaan dan ketidakpuasan”, tandasnya. (Chris)