MEDIA DIALOG NEWS, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-18, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) menggelar seminar nasional dan rapat kerja bertema “Membangun Ketahanan Informasi dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Digital”. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintah, duta besar negara-negara sahabat, perwakilan TNI-Polri, tokoh masyarakat, akademisi, hingga insan pers dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terhadap perkembangan organisasi selama hampir dua dekade. “Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Halo Persatuan Pewarta Warga Indonesia! Terima kasih kepada seluruh tamu undangan dari unsur TNI, Polri, kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah, hingga para tokoh masyarakat dan media seperti TVRI — yang telah hadir,” ucap Wilson.
Ia juga mengingatkan kembali sejarah berdirinya PPWI pada 11 November 2007, yang sejak awal berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat melalui jurnalisme warga, meningkatkan keterampilan di bidang informasi dan kewirausahaan, serta menjalankan berbagai kegiatan sosial di seluruh Indonesia. “Selama bertahun-tahun kita telah bekerja keras tanpa kenal lelah untuk mewujudkan komunitas masyarakat informasi yang cerdas, kritis, dan beretika,” tambahnya.
Dalam pidatonya, Wilson menyoroti pentingnya peran jurnalisme warga dalam memperjuangkan keadilan sosial dan kemanusiaan, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global. Ia menyinggung isu kemanusiaan di Sahara Barat sebagai contoh penderitaan masyarakat dunia yang membutuhkan perhatian komunitas internasional. “Ketahanan, keadilan, dan hak asasi adalah tanggung jawab bersama. Kita harus memastikan setiap orang memiliki akses terhadap informasi, pendidikan, dan kesejahteraan yang layak,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wilson berharap seminar nasional dan rakernas kali ini dapat melahirkan strategi dan program kerja konkret yang memperkuat sinergi PPWI dengan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam mendukung ketahanan informasi nasional. “Kita akan fokus pada penguatan kapasitas dan transformasi digital organisasi, agar PPWI semakin relevan menghadapi tantangan dunia informasi yang terus berkembang,” jelasnya.
Sebagai penutup, Wilson mengajak seluruh anggota PPWI di Indonesia untuk terus menjaga semangat solidaritas dan profesionalisme dalam berkarya. “Mari kita menjadi guru, mentor, dan pemimpin yang baik—yang menginspirasi dan memberdayakan masyarakat. Semakin kuat, semakin solid, dan semakin bersatu dalam pengabdian kepada bangsa dan dunia,” tutupnya.
Acara peringatan HUT ke-18 PPWI ini dirangkaikan dengan rapat kerja nasional yang membahas arah kebijakan organisasi ke depan, serta mengevaluasi program-program pemberdayaan masyarakat yang telah dijalankan selama setahun terakhir. (Edi Prayitno)





