MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Aktivis Jaringan Entitas Rakyat Miskin Indonesia (JERAMI) Asahan, Asrul Wahyudi mengatakan bahwa data rakyat miskin di desa-desa se Kabupaten Asahan tidak tersedia. Beliau yang telah berkeliling 60 desa lebih di kabupaten Asahan tidak mendapatkan data pasti tentang warga miskin di desa-desa yang dikunjunginya.
“Hampir semua desa tidak memiliki data kemiskinan warga desanya. Alasan Kepala Desa karena pendataan warga miskin terpusat sehingga mereka tidak memiliki secara khusus data-data kemiskinan warganya” ujarnya kepada Media Dialog News, Kamis (24 Oktober 2024) di café jalan Imambonjol Kisaran.
Dia mengutip data kemiskinan di Kabupaten Asahan, Maret 2022 yang ada di BPS terdapat rakyat miskin 64,49 ribu jiwa. Angka kemiskinan ini menurun sebesar 0,71 poin atau berkurang sekitar 4,80 ribu jiwa dalam setahun terakhir. “Meskipun ada penurunan secara gelobal di Kabupaten, tetapi faktanya di desa-desa se kabupaten Asahan tidak ada data khusus yang mencerminan pengurangan rakyat miskin itu,” urai Asrul.
Dia mengusulkan Pemkab Asahan melalui Dinas PMD, dan Dinas terkait lainnya sebagai Lembaga yang berkompeten tentang masalah desa di Kabupaten Asahan melakukan breakdown data induk di Kabupaten Asahan menjadi data per kecamatan dan data per desa tentang semua hal yang sudah dilakukan oleh BPS. Berdasarkan data-data tersebut, aparat desa bisa mengindentifikasi dan melakukan kroscek terhadap data yang sudah tersedia, memahami permasalahan internal desa, terutama tentang kemiskinan rakyatnya.
“Desa memiliki alokasi dana desa untuk menanggulangi kemiskinan, mengentaskan kemiskinan, menurunkan stunting penduduk desa. Oleh karena itu, penting bagi Kepala Desa mengetahui hasil survey apapun yang telah dilakukan oleh BPS Asahan” imbuh Asrul.
Dia berharap Lembaga yang didirikannya Bersama teman-teman aktivis Angkatan 98 ini dapat memberikan kontribusi kepada desa di Indonesia, termasuk di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara. Adapun bentuk kegiatannya berupa kajian teknis, survey lapangan, penelitian, studi kasus, Bantuan Sosial dan bimbingan teknis (Bimtek) akan diberikan sesuai kebutuhan masing-masing desa.
“Kami berharap kegiatan ini didukung oleh Pemkab Asahan, sekiranyapun tidak didukung kami berusaha mencari mitra donasi dari jaringan NGO Nasional dan Internasional,“ urainya.
Sementara itu tokoh Angkatan 98 lainnya, Sukatmin, SH yang dihubungi Media ini membenarkan dirinya tergabung di dalam Lembaga yang baru Bernama Jaringan Entitas Rakyat Miskin Indonesia (JERAMI).
Pak Min (begitu panggilan akrabnya), mengatakan dia bersedia bekerja sama dengan semua stakeholder untuk membangun desa-desa di Asahan. “Sekecil apapun sumbangsih pemikiran kita kepada daerah tempat tinggal kita hal itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya” ujarnya.
Pak Min mengaku dirinya sudah terbiasa dengan pekerjaan-pekerjaan lapangan yang dilakukannya selama ini. “Kalau soal membangun jaringan, konsepsional, dan loby-loby kepada pihak berkompeten sudah ada bidangnya masing-masing, saya mendukung kerja-kerja lapangan” imbuhnya.
Asrul dan Sukatmin berharap dengan Lembaga baru ini semua orang yang memiliki kecintaan kepada Daerahnya boleh bergabung, sepanjang mereka tidak punya muatan politis dan kepentingan pribadi mencari keuntungan pribadi dari kerja-kerja sosial nantinya. (Edi Prayitno)