Media Dialog News

Paslon Cabup-Cawabup Abaikan Hutang Pilkada, Resahkan Tim dan Simpatisan

MEDIA DIALOG NEWS, Kepulauan Tanimbar – Sejumlah anggota tim pemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang gagal terpilih pada Pilkada 2024 melaporkan keluhan mereka kepada awak Media Dialog News, Kamis 20 Maret 2025.

Salah satu anggota tim, yang memilih untuk tidak menyebutkan namanya, mengungkapkan kekesalannya terhadap pasangan calon tersebut. Ia menyatakan bahwa setelah gagal terpilih, pasangan calon tersebut seolah-olah melupakan tanggung jawab mereka, termasuk sejumlah hutang yang ditinggalkan di beberapa desa.

Anggota tim pemenangan tersebut menyampaikan bahwa mereka telah bekerja keras tanpa fasilitas, menggunakan strategi dan cara sendiri untuk memenangkan pasangan calon tersebut. “Kami berjuang dengan semangat besar dan militansi, tanpa meminta biaya politik dari pasangan calon yang kami dukung,” tuturnya.

Namun, kehadiran pasangan calon di desa-desa untuk konsolidasi dan kampanye politik justru membebani tim pemenangan di tingkat desa dan kecamatan. Mereka terpaksa berhutang kepada pengusaha lokal dan bahkan menguras kantong pribadi demi mendukung kampanye pasangan calon tersebut.

Setelah kampanye selesai, pasangan calon sempat menjanjikan akan melunasi hutang-hutang kampanye yang ditanggung oleh tim pemenangan. Namun, janji tersebut tidak ditepati, sehingga membuat tim pemenangan merasa kecewa dan geram.

“Kami merasa ditipu dan dipermainkan. Hutang kampanye ini menyebabkan kami sering diintimidasi oleh pengusaha yang bersangkutan,” tandasnya.

Tekanan yang dialami oleh tim pemenangan tidak hanya berdampak pada hubungan mereka dengan pengusaha lokal, tetapi juga pada kondisi psikologis mereka. Beberapa anggota tim mengaku merasa tertekan dan kehilangan kepercayaan terhadap pasangan calon yang mereka dukung.

“Kami sudah memberikan segalanya untuk mereka, tetapi balasan yang kami terima justru berupa janji kosong dan beban hutang,” ujar salah satu anggota tim.

Anggota tim pemenangan juga menyatakan bahwa kesabaran mereka telah habis. Tekanan dari pengusaha terkait hutang kampanye membuat mereka merasa menjadi korban.

“Kami akan segera melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib agar penanganannya dapat segera tuntas. Kami tidak ingin terus ditekan akibat hutang politik yang tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.

Ia berharap pasangan calon bupati dan wakil bupati yang gagal terpilih dapat bertanggung jawab atas hutang-hutang yang ditinggalkan. “Kami hanya ingin keadilan dan tanggung jawab dari mereka,” tutupnya. (R. Fenan)

Berita Terbaru