MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran — Di tengah krisis narkoba yang kian mengkhawatirkan di Kabupaten Asahan, Gerakan Reformasi Mahasiswa Sumatera Utara (GRIMA-SU) melayangkan kritik keras terhadap Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Asahan. Mereka menilai pimpinan lembaga tersebut tidak menunjukkan sikap proaktif maupun keberpihakan terhadap perjuangan mahasiswa dalam memberantas penyalahgunaan narkoba.
Ketua GRIMA-SU, Nawawi Tanjung menyebut bahwa sikap tertutup dan tidak komunikatif dari Kepala BNNK mencerminkan ketidakseriusan dalam membangun sinergi dengan elemen masyarakat. “Kami menduga ada upaya pembungkaman terhadap gerakan kritis mahasiswa. Alih-alih menggandeng kami, Kepala BNNK justru memposisikan mahasiswa sebagai ancaman. Ini keliru besar,” tegasnya dalam pernyataan resmi.
GRIMA-SU menilai pemberantasan narkoba tidak bisa dijalankan hanya dari balik meja kantor. Mereka mendesak Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara dan BNN pusat untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Kepala BNNK Asahan. Bahkan, mereka mendorong dilakukannya audit independen terhadap laporan-laporan masyarakat yang selama ini dianggap tidak ditindaklanjuti secara maksimal.
“Ketika mahasiswa melapor, tidak ada tindak lanjut. Ketika mengajak diskusi, ditolak. Ketika ingin bersinergi, justru kami dicurigai. Ini sikap yang berbahaya dari seorang kepala lembaga penegakan hukum,” tambah Ketua GRIMA-SU.
Jika tidak ada tindakan tegas dari BNNP Sumut maupun pusat, GRIMA-SU menyatakan siap menggalang konsolidasi mahasiswa lintas kampus dan menggelar aksi terbuka di depan kantor BNNK Asahan, Kantor Bupati, dan Polres Asahan. Aksi ini dimaksudkan sebagai bentuk protes terhadap sikap Kepala BNNK yang dianggap antikritik dan antigerakan mahasiswa.
“Kami akan buktikan bahwa mahasiswa tidak bisa dibungkam. Kami akan turun bersama rakyat, menyuarakan tuntutan ini hingga sampai ke meja Kepala BNN RI,” tegasnya.
GRIMA-SU menegaskan bahwa pemberantasan narkoba adalah tanggung jawab bersama. Namun ketika pihak yang diberi amanah justru tidak berpihak pada suara rakyat, maka sudah saatnya masyarakat bersatu mengambil sikap. Mereka menyatakan perjuangan ini akan terus berlanjut hingga ada kejelasan, keterbukaan, dan keberpihakan nyata dari BNNK Asahan terhadap misi bersama memberantas narkoba dari bumi Asahan. (Edi Prayitno)