MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Ketua Umum DPP Perhimpunan Mahasiswa Asahan seluruh Indonesia (PERMASI), Muhammad Seto Lubis, menyampaikan kritiknya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan. Pasalnya Sekretaris Dinas Kesehatan tidak merespons dengan baik permintaan wrga Masyarakat melalui Lembaga yang dipimpinnya agar Dinas Kesehatan melakukan foging. Padahal menurut anak muda yang peduli kepada Masyarakat di sekitarnya ini, memasuki musim penghujan sudah ada warga yang terkena demam berdarah, ujarnya kepada Media Dialog News, Sabtu (07 Desember 2024) di Kisaran.
Seto lubis mewakili masyarakat sekitar Jalan Manggis Gang Surau, Kelurahan Kedai Ledang dan di Jalan Panglimapolem Musholah Al-Insaniah Kisaran. Permintaannya ini disampaikan melalui sekertaris Dinas Kesehatan lewat whatsapp untuk melakukan foging di Lokasi yang disebutkannya.
Maksud baiknya ini agar mencegah terjangkitnya Demam Berdarah (DBD) dan malaria kepada Masyarakat. “Beberapa hari ini cuaca terus terusan hujan namun sekertaris dinas kesehatan selalu mempersulit masyarakat untuk mendapatkan pelayan kesehatan foging dalam pencegahan penuluran DBD dan malaria,” imbuhnya.
Seto mengirimkan screenshot percakapan chating dirinya dengan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan kepada Redaksi. Dia sangat menyayangkan balasan chat melalui whatsapp oleh sekertaris dinas kesehatan yang meminta KTP dan bukti lab orang yang terkena DBD dan malaria. “Padahal ketika masyarakat yang sakit demam tidak sempat dan tidak memahami sakitnya dan langsung berobat ke pusekes atau rumah sakit,” urainya.
Seto meminta kepada aparat penegak hukum baik inspektorat, kepolisian dan kejaksaan untuk memeriksa anggaran dinas kesehatan terkait anggaran foging,dan semua anggaran di Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan yang kami nilai tidak diperuntukkan untuk kesehatan masyarakat asahan.
Warga Masyarakat meminta PERMASI, melalui Seto Lubis, mendesak Kadis Kesehatan, Hari Sapna, melalui sekertarisnya untuk menyampaikan permintaan masyarakat agar melakukan foging untuk pencegahan dan penuluran sakit malaria dan DBD di kabupaten Asahan. Jika tidak ditanggapi maka PERMASI Bersama warga Masyarakat terdampak akan melakukan aksi unjuk rasa damai di kantor dinas kesehatan ” ujar Seto dengan lantang.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, dr. Hari Sapna, MKM ketika dikonfirmasi Redaksi melalui nomor WhatsApp yang biasa dipakainya 0811-651-xxx tidak aktif. Beberapa waktu sebelumnya, Wartawan Media Dialog News dan Dialog Berita mengirim pesan WA dan/atau menelepon Kadis Kesehatan Kabupaten Asahan tidak pernah direspon. “Terkesan Kadis Kesehatan Kabuapten Asahan menghindar dari bentuk konfirmasi apapun yang ditanyakan kepadanya,” ucap jurnalis media ini.
Melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, Fahrizal Pohan memberikan keterangan kepada Redaksi bahwa pihaknya tidak pernah mempersulit siapapun jika meminta pemukimannya dilakukan foging. “Dinas Kesehatan akan melakukan foging berdasrkan permintaan Warga, Puskesmas, atau Kepala Lingkungan jika di daerahnya sudah ada warga yang terjangkit DBD” ujarnya
Lebih lanjut dikatakannya bahwa Tim Foging Dinkes akan menilai apakah di daerah yang dilaporkan perlu difoging atau tidak. Menganai permintaan KTP dan Hasil lab kepada pasien, hal tersebut bukan syarat untuk dilakukan foging. “Kalau sudah ada keterangan dari Puskesmas ada warga yang kena DBD, tak perlu lagi bukti, KTP dan hasil lab” tandasnya. (Red)