MEDIA DIALOG NEWS, Pohuwato – Kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum dan pemerintah daerah Kabupaten Pohuwato kian tergerus. Syahril Razak, pemuda asal Popayato, menyuarakan kekecewaannya terhadap kinerja aparat kepolisian dan pemerintah yang dinilai tidak serius menangani persoalan kerusakan lingkungan yang semakin masif.
“Ini bukan sekadar kerusakan lingkungan, tapi juga kerusakan moral institusi Polri sebagai penegak hukum,” tegas Syahril kepada media ini, Kamis (18/7/2025).
Laporan Masyarakat Diabaikan
Syahril menyebut, berbagai laporan masyarakat terkait aktivitas perusakan lingkungan telah disampaikan kepada pihak kepolisian. Namun, sebagian besar laporan tersebut tidak ditindaklanjuti secara serius. “Masyarakat sudah berulang kali melapor, tapi seolah-olah tidak ada yang terjadi. Ini bentuk pembiaran,” ujarnya.
Ia menilai bahwa aparat bukan hanya menutup mata, tetapi juga menutup hati nurani. “Kalau penyakit mata masih bisa dicari obatnya, tapi penyakit hati hanya bisa disembuhkan dengan pertobatan,” tambahnya.
Pemda Dinilai Gagal Sentuh Akar Masalah
Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato dinilai hanya menjalankan program-program seremonial tanpa menyentuh akar persoalan. “Program kesejahteraan rakyat patut diapresiasi, tapi tidak menyentuh nadi persoalan utama: kerusakan lingkungan,” kata Syahril.
Ia menyoroti nasib rakyat yang tanahnya dirampas oleh perusahaan tambang. “Mereka berjuang bukan hanya dengan keringat dan air mata, tapi juga dengan darah yang tumpah di tanah sendiri,” ucapnya.
Syahril mengingatkan agar tragedi pembakaran Kantor Pemerintahan Kabupaten Pohuwato yang terjadi beberapa tahun lalu tidak terulang. Ia juga menyoroti potensi konflik di lokasi pertambangan ilegal yang masih berlangsung.
DPRD Dinilai Mandul Serap Aspirasi
Kritik tajam juga dilayangkan kepada DPRD Kabupaten Pohuwato. Menurut Syahril, lembaga legislatif tersebut tidak mampu menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat. “Anggota DPRD hanya sibuk dengan agenda seremoni, reses, dan kegiatan formal lainnya. Tapi realisasi dari aspirasi rakyat? Mustahil,” tegasnya.
Seruan Perlawanan
Di akhir pernyataannya, Syahril mengajak pemuda dan masyarakat untuk bangkit melawan ketidakadilan. “Pemuda dan rakyat harus bersatu. Kobarkan semangat kesadaran untuk meluruskan kejahilan dan kemungkaran penguasa,” pungkasnya. (Gusram Rupu)