MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Upaya konfirmasi yang dilakukan Redaksi Dialog Berita terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan terkait alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp.34.933.157.564,00 untuk sub kegiatan Deteksi Dini Penyalahgunaan Napza di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Sekolah hingga kini belum mendapat tanggapan.
Surat resmi bernomor 20/Konfir/I-KEU/08/2025 yang dikirimkan pada Rabu, 6 Agustus 2025, tidak direspons, baik secara tertulis maupun melalui komunikasi telepon. Bahkan, upaya lanjutan melalui media afiliasi mediadialognews.com juga tidak membuahkan hasil.
“Kami sudah menjalankan prosedur jurnalistik sesuai Undang-Undang Pers dan KIP. Namun Dinkes Asahan memilih bungkam. Ini bukan sekadar soal etika komunikasi, tapi menyangkut transparansi penggunaan anggaran publik,” tegas Pemimpin Redaksi Dialog Berita, Drs. Edi Prayitno.
Ketertutupan yang Mengkhawatirkan
Sikap tertutup Dinas Kesehatan Asahan dinilai bertentangan dengan semangat keterbukaan informasi publik sebagaimana diatur dalam:
- UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
- UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
- UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers Nasional
Padahal, anggaran sebesar Rp.34,9 miliar tersebut dialokasikan untuk kegiatan yang menyasar generasi muda dan pencegahan penyalahgunaan zat berbahaya—isu yang sangat krusial bagi masa depan daerah.
Langkah Hukum dan Audit Investigatif
Sebagai bentuk komitmen terhadap kontrol sosial dan akuntabilitas publik, Dialog Berita menyatakan akan melanjutkan proses ini melalui jalur resmi:
Pengaduan ke Kejaksaan Negeri Asahan terkait dugaan ketidaksesuaian tata kelola anggaran.
Permintaan audit investigatif ke BPK RI Perwakilan Sumatera Utara untuk menelusuri efektivitas dan realisasi program.
“Kami tidak akan berhenti sampai publik mendapatkan kejelasan. Transparansi anggaran bukan hak istimewa, tapi kewajiban pemerintah,” tambah Edi.
Langkah ini sekaligus menjadi peringatan bagi seluruh instansi publik agar tidak mengabaikan hak masyarakat atas informasi, terutama dalam sektor kesehatan yang menyangkut keselamatan dan masa depan generasi muda. (Laporan: Tim Investigasi Dialog Berita)