Media Dialog News

Ragil si Pedagang Gerabah 13 Tahun Keliling Indonesia

MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Gerobak kecil yang didorongnya berhenti di Jalan Diponegoro Kisaran, Lelaki klimis berpenampilan necis itu berteduh dari gerimis hujan. Namanya Ragil (49 thn), dia tak mau menyebutkan nama lengkapnya entah karena alasan apa. Dia bilang, saya anak bungsu makanya nama saya dipanggil Ragil.

Tawaran makan siang dariku ditolaknya halus karena Ragil baru saja menyelesaikan makan siang nya sembari menunjukkan wadah bekal yang dibawanya. “Sudah, pak.. Saya sudah makan siang” ujarnya sopan dengan logat Jawa Tengah yang aku kenal.

“Bapak, dari purbalingga ya?” aku tebak. Dia membenarkan tebakanku dan balik bertanya apakah aku berasal dari daerah yang sama? Aku menjelaskan bahwa aku kenal betul logat bahasa “ngapak” yang berbeda dari logat jawa lainnya. Aku mencandainya “Ora ngapak, Ora kepenak” gurauku yang disambutnya tertawa lepas. Akhirnya dia mau menerima tawaranku minum segelas teh manis di warung bersamaku. Kami ngobrol lepas tentang dirinya sebagai penjual gerabah.

“Sudah 13 tahun saya jualan begini”, ujarnya membuka percakapan tentang aktivitasnya. Ragil punya dua orang anak, satu sudah berumah tangga dan satu orang lagi masih sekolah di SMA. Isteri dan anaknya tinggal di Purbalingga sedangkan dirinya jualan gerabah menggunakan gerobak kecil menyusuri jalan-jalan di kota Kisaran, Kabupaten Asahan.

Ragil tidak menampik jika barang dagangannya adalah hand made (buatan tangan) Yogyakarta. “Benar pak, semua gerabah ini buatan Yogyakarta, kalau di Purbalingga gak ada yang bikin seperti ini, kerajinan masyarakatnya bikin Kenalpot Racing”, ujarnya. Saat kutanya sudah jualan di daerah mana saja. Ternyata Ragil sudah melanglang buana keliling Indonesia. “Hanya Papua yang belum, pak.! gak berani saya karena disana masih ada konflik bersenjata” urainya.

Ragil tidak sendirian, dia bersama 2 orang temannya berjualan dari Kabupaten ke Kabupaten. Di Kota Kisaran ini mereka baru beberapa hari, selanjutnya pindah ke Kabupaten Lainnya. “Bulan depan kami ke Siantar, gerobaknya dinaikkan truck sekalian sama orangnya, kami ikut juga naik truck” ucapnya meyakinkan.

Menariknya itu Ragil dan 2 orang rekannya bukan memiliki usaha sendiri. Dia hanya pekerja (buruh) menjualkan gerabah yang keuntungannya dibagi berdasarkan persentasi penjualan. Harga barang-barang yang dijualnya bervariasi, dari yang paling murah Rp.20.000 sampai Rp.100.000 lebih. “Harganya pasti lebih murah dari harga toko, karena beberapa toko di Kisaran malah beli barangnya dari kami” ucapnya.

Saat ditanya suka duka apa saja yang pernah dialaminya, Ragil berterus terang pernah dicurigai sebagai intel berjualan gerabah di Aceh. “Saya pernah diusir, disuruh pergi dari kota karena saya dianggap memata-matai mereka” ungkapnya. Ragil hanya pasrah dan cepat-cepat pergi, keesokan harinya bersama teman-temannya dia pindah berjualan ke kota lain untuk menjajakan dagangannya. “Sama saja pak, kami tetap dicuriagai sebagai intel, malah kami diusir kalau mau jualan pergi sana ke Indonesia jangan di sini” katanya sambil tertawa dan menjelaskan kalau Aceh itu juga bagian dari Indonesia.

Kesan paling menyenangkan kata Ragil saat dia berjualan di Balikpapan dan Sangata. Dua kota ini sangat baik orang-orangnya, membeli tidak pernah menawar, bahkan selalu lebih membayar dagangan yang dibeli. “Kotanya kecil, bersih, ramai dan banyak orang kaya yang baik hati. Suka memborong dagangan kami. Di Sangata Juga begitu, baik-baik penduduknya, lebih baik dari orang Samarinda” kenangnya sembari menambahkan seluruh Pulau Kalimantan sudah dia datangi.

Di Sulawesi dia bercerita penduduknya ramah, sama seperti di Sumatera Utara. Warganya suka menawari makanan kepada kami. Kalau singgah ke rumah orang Bugis, Ragil pasti disuguhi makanan karena bagi orang Bugis, memberi makan kepada tamu sudah menjadi tradisi mereka.

“Kapan Mas Ragil pulang ke Purbalingga?’ tanyaku. Ragil menjadi sedih, wajahnya berubah seketika, dia teringat anak bungsu dan isterinya juga cucunya. “Saya kangen sama cucu dan anak saya, tapi belum bisa pulang” jawabnya. “Kalau sama Isteri, Mas Ragil gak kangen ya?” tanyaku bercanda. Dia tersenyum sambil berkata lirih “Kangen juga, saya..”

Teh manis yang ada di gelasku sudah habis, aku pamit pulang. Gerimis sudah berhenti, Ragilpun bersiap kembali menyusuri jalan-jalan di kotaku, Kota Kisaran untuk menawarkan gerabah kepada siapa saja, dia mengais rezeki halal dari kebaikan hati warga kota yang disinggahinya. (Edi Prayitno)

 

 

 

 

Berita Terbaru

Video Terbaru

Berita Lainnya

Pentingnya Gaya Hidup Sehat dan Kepatuhan Terhadap Pengobatan

Pentingnya Gaya Hidup Sehat dan Kepatuhan Terhadap Pengobatan

MEDIA DIALOG NEWS, Jakarta - Menjaga tubuh tetap sehat adalah kebutuhan penting yang harus diusahakan oleh setiap individu. Berbagai upaya

Polsek Perbaungan Investigasi Kebakaran di Lingkungan Banten

Polsek Perbaungan Investigasi Kebakaran di Lingkungan Banten

MEDIA DIALOG NEWS, Perbaungan - Kebakaran melanda Lingkungan Banten, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, pada Minggu

Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo Mutasi 7 Pejabat Polda NTT dan Empat Kapolres

Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo Mutasi 7 Pejabat Polda NTT dan Empat Kapolres

MEDIA DIALOG NEWS, Kupang NTT - Kapolri Jenderal Pol Drs Listyo Sigit Prabowo, M.Si melakukan mutasi jajarannya, termasuk tujuh pejabat

Haidar Alwi Bongkar Strategi Menjinakkan Korupsi dan Menggerakkan Ekonomi di Era Prabowo

Haidar Alwi Bongkar Strategi Menjinakkan Korupsi dan Menggerakkan Ekonomi di Era Prabowo

MEDIA DIALOG NEWS, Jakarta – Aktivis kebangsaan dan pendiri Haidar Alwi Care, R. Haidar Alwi, menilai bahwa tantangan utama pemerintahan

Jawaban Kapolri Cs atas Gugatan Praperadilan PPWI Dinilai Penuh Retorika dan Rekayasa Hukum

Jawaban Kapolri Cs atas Gugatan Praperadilan PPWI Dinilai Penuh Retorika dan Rekayasa Hukum

MEDIA DIALOG NEWS, Jakarta — Jawaban dari Kapolri (Tergugat I), Kapolda Jawa Tengah (Tergugat II), dan Kapolres Blora (Tergugat III)

Penghentian Penyelidikan Kasus Dugaan Penimbunan BBM Bersubsidi di Luwu Dinilai Kontroversial

Penghentian Penyelidikan Kasus Dugaan Penimbunan BBM Bersubsidi di Luwu Dinilai Kontroversial

MEDIA DIALOG NEWS, Luwu – Penghentian proses penyelidikan atas laporan dugaan penyalahgunaan dan penimbunan BBM bersubsidi jenis solar yang dilaporkan

IMMO Minta Syahbandar Palopo Hentikan Pembongkaran Kapal Asing PT BMS

IMMO Minta Syahbandar Palopo Hentikan Pembongkaran Kapal Asing PT BMS

MEDIA DIALOG NEWS, Palopo — Direktur Eksekutif Indonesian Maritime Monitoring (IMMO), Ivan Palampuri, mendesak Syahbandar Palopo menghentikan aktivitas pembongkaran kapal

Konflik Warisan : Memperebutkan Harta Peninggalan Alm.Hj.Nurlela Lubis, Ahli Waris Saling Lapor dan Gugat di Pengadilan

Konflik Warisan : Memperebutkan Harta Peninggalan Alm.Hj.Nurlela Lubis, Ahli Waris Saling Lapor dan Gugat di Pengadilan

MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Konflik rebutan harta warisan peninggalan Alm Hj. Nurlela Lubis antara suami ke-3 (Drs.D.Syahrum Bin H.M.

Dana Hibah Pilkada Asahan 2024 di KPU Terkesan Tidak Transparan dan Disembunyikan

Dana Hibah Pilkada Asahan 2024 di KPU Terkesan Tidak Transparan dan Disembunyikan

MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Jumlah dana hibah yang dikucurkan dari APBD oleh Pemkab Asahan kepada KPU Kabupaten Asahan terkesan

Saiful Chaniago Kecam Pengibar Bendera One Piece, TNI POLRI Harus Tindak Tegas

Saiful Chaniago Kecam Pengibar Bendera One Piece, TNI POLRI Harus Tindak Tegas

MEDIA DIALOG NEWS, Jakarta - Wakil ketua umum DPP KNPI Saiful Chaniago menilai pengibaran bendera One Piece pada momentum ulang