MEDIA DIALOG NEWS, Desa Wunla Kepulauan Tanimbar – Sekitar pukul 10:00 WIT, terjadi amukan warga di Desa Wunla, Kecamatan Wuarlabobar. Hal ini disebabkan oleh kinerja pegawai PLN yang dianggap sangat tidak profesional dan tidak becus. Demikian laporan koresponden mediadialognews.com dan dialogberita.com pada Jumat, 10 Januari 2025.
Menurut keterangan Nyong Yempor, warga setempat, kepada awak media, kejadian amukan warga di Desa Wunla tepatnya terjadi pada malam Jumat pukul 10:00 WIT. Hal ini disebabkan karena waktu pemadaman lampu PLN sering tidak tepat waktu.
Pengguna meteran listrik PLN di Kecamatan Wuarlabobar, yang meliputi lima desa yaitu Karatat, Wunla, Wabar, Kilon, dan Abat, belum memadai. Waktu yang ditetapkan oleh pihak PLN adalah pukul 06:00 hingga pukul 12:00 malam, namun kenyataannya sering berbeda. Lampu baru menyala pada pukul 06:00 dan kadang mati pada pukul 09:00, 10:00, atau 11:00, bahkan sering tidak menyala sama sekali. Sepertinya pegawai PLN di Wuarlabobar hanya bekerja sesuka hati dan tidak sesuai mekanisme ketentuan, tuturnya.
Kekecewaan warga Desa Wunla semakin memuncak karena seringnya terjadi pemadaman listrik yang tidak terjadwal. Hal ini mengganggu kegiatan sehari-hari dan usaha mereka, yang bergantung pada pasokan listrik yang stabil. Para pelajar juga kesulitan belajar saat malam hari karena tidak ada penerangan yang memadai.
Selain itu, warga juga menyoroti kurangnya komunikasi dari pihak PLN mengenai jadwal pemadaman listrik. Mereka merasa tidak diberi informasi yang jelas dan sering kali tidak ada pemberitahuan sebelumnya mengenai pemadaman yang akan terjadi. Hal ini membuat warga tidak bisa mempersiapkan diri dengan baik.
Peristiwa amukan warga tersebut juga disertai dengan lemparan batu bertubi-tubi mengarah ke kediaman Bapak Tinus Wuarlela. Rumah Bapak Tinus Wuarlela menjadi sasaran warga karena pegawai PLN menempati rumah tersebut.
Warga desa yang kesal terhadap kinerja pegawai PLN tidak menjadikan kantor PLN Kecamatan Wuarlabobar sebagai sasarannya. Namun, rumah Bapak Tinus Wuarlela yang ditempati pegawai PLN menjadi target sekelompok warga.
Atas kejadian tersebut, masyarakat Kecamatan Wuarlabobar meminta kepada pihak PLN agar dapat memperhatikan dan memberi instruksi yang tepat dalam penanganan masalah ini agar tidak lagi terjadi kondisi seperti yang dialami masyarakat Wuarlabobar saat ini. (Randi Fenan)