MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Pembangunan rabat beton Jalan Lingkar belakang Taman Hutan Kota Taufan Gama Simatupang (TGS) berbiaya Rp.998 juta lebih terkesan asal jadi dan tak bermutu. Kata Ketua DPC LSM PMP-RI Asahan, Hendra Syahputra SP, Minggu (22 September 2024) di Kisaran.
Pasalnya kata dia, rabat beton yang dibangun dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Asahan tahun 2024 ini disinyalir tidak sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan.
Anehnya lagi, proyek miliaran rupiah itu dikerjakan secara manual menggunakan molen. Akibatnya, standarisasi mutu beton sangat diragukan. Selain itu, adukan semen dan pasir diduga tidak sebanding campurannya, terang Hendra.
Bahkan kata dia, adukan semen dan pasir yang sudah jadi saat dihampar menggunakan angkong tidak diuji mutu betonnya. Sehingga mengakibatkan mutu beton tidak terpenuhi standard mutu K200. “Jangankan K200, mutu beton K175 saja tidak terpenuhi itu,” cetusnya.
Pantauan dilokasi, terlihat puluhan para pekerja sedang melakukan aktivitasnya tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan pengawasan dari instansi terkait. Saat pekerja memasukkan air, semen dan pasir ke dalam mesin molen tanpa ukuran.
Empat unit mesin molen digunakan untuk penggiling semen dan plank proyek dipasang menggunakan kayu. Di plank proyek tertulis dimulainya pekerjaan pada tanggal 19 Agustus 2024 dan selesai 18 Nopember 2024. Sebagai pelaksana CV. Global Nusantara. Tidak ada keterangan volume pisik pengerjaan. Biasanya Papan Plang Proyek tertulis volume yang dikerjakan semisal panjang, lebar dan ketebalan rabat beton yang dibangun.
Pantauan Media Dialog News di lokasi proyek terlihat bangunan sangat rapuh. Rabat beton yang sudah kering sebagian ditemukan sudah pada retak-retak dibeberapa titik. (Edi Prayitno)