Media Dialog News

Minta Kapolres Asahan Mundur Karena Tak Mampu Berantas Judi dan Narkoba, Unjuk Rasa Mahasiswa Bentrok, Dua Diamankan

MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Terjadi Bentrok antara Polisi dan Mahasiswa dalam Unjuk Rasa Mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se Asahan. Turut serta dalam aksi itu HMI Cipayung Plus ke kantor Polres Asahan Jalan Ahmad Yanni Kisaran, Senin (26/8) sekira pukul 11:30 WIB. Kedatangan mereka meminta Kapolres Asahan, Kasat Narkoba dan Kasat Reskrim untuk mundur dari jabatannya.

Pasalnya, sejak mereka menjadi pimpinan, tingkat kriminalitas di Kabupaten Asahan semakin merajalela. Perjudian, dan Narkoba semakin menjamur, sampai ke pelosok desa-desa. Peredaran narkoba semakin marak dimana-mana, di Kecamatan, dan desa yang ada di Asahan. Polisi dinilai tidak berani menangkap para bandar dan pengedar narkoba di Kabupaten Asahan, merazia tempat-tempat hiburan malam sebagai pusat transasi narkoba.

“Kami minta Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi SIK, Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba untuk segera mundur dari jabatannya. Karena kami nilai, mereka semua tidak mampu menjadi pimpinan di kepolisian polres Asahan ini, ” ujar Fikri dari PMII Asahan

“Apakah kalian takut dengan para bandar narkoba. Sehingga, di Kabupaten Asahan ini sangat marak peredaran narkoba. Biar kalian tahu, omak-omak sudah sangat resah dengan maraknya narkoba. Tingkat kriminalitas sangat tinggi akibat narkoba marak, ” teriak Nawawi dari HMI Asahan

Setelah beberapa lama melakukan orasi secara bergantian, secara tiba-tiba para mahasiswa mencoba melakukan aksi bakar ban bekas di depan jalan kantor Mapolres Asahan. Saat ban dibakar mahasiswa di depan Kantor Polres Asahan, secara spontan polisi yang berjaga langsung menarik ban dan berusaha memadamkan api dengan racun api dan air.

Namun, para mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus itu marah. Mereka berusaha menghalangi petugas untuk memadamkan api. Akibat dari itu, bentrok antara polisi dan mahasiswa tidak dapat dihindari.

Aksi saling pukul dan aksi saling kejar terjadi antara mahasiswa dan polisi. Akibat dari kericuhan itu, dua orang mahasiswa berhasil diamankan petugas. Kedua mahasiswa tersebut yakni, Rizky Nuraldiansyah dari HMI dan Joshua Manurung dari GMKI.

Mengetahui kawan mereka ditangkap, para mahasiswa langsung protes dengan meminta polres Asahan agar segera melepaskan rekan mereka.

“Kami minta rekan kami segera dilepaskan. Kami disini aksi damai. Kenapa rekan kami ditangkap.  Kalau tidak dikeluarkan rekan kami sekarang. Kami akan tetap didepan Mapolres Asahan ini, ” tegas Ketua Cabang HMI Asahan, Alwi Tanjung.

Dari Pantauan Wartawan Media Dialog News dan Dialog Berita, setelah beberapa lama melakukan negosiasi antara polisi dan ketua-ketua Cipayung Plus. Kedua mahasiswa akhirnya dilepas oleh polisi. Selanjutnya, aksi demonstrasi bubar dan dilanjutkan ke kantor Bupati Asahan. (HEN)

Berita Terbaru