MEDIA DIALOG NEWS, Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan Kementerian Sosial akan menyalurkan santunan bagi korban meninggal dan luka berat akibat bencana banjir serta longsor di wilayah Sumatera. Pemberian santunan ini akan mengacu pada hasil asesmen data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Saya kira kita semua sepakat datanya harus tunggal dari BNPB,” ujar Gus Ipul dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) terkait penanggulangan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Rapat tersebut digelar di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (17/5), dipimpin langsung oleh Menko PMK Pratikno.

Gus Ipul menjelaskan, santunan yang akan diberikan kepada ahli waris korban meninggal sebesar Rp 15 juta per jiwa. Sementara itu, korban luka berat akan menerima santunan Rp 5 juta per orang.
Selain santunan, Kementerian Sosial juga menyiapkan bantuan berupa jaminan hidup (jadup) sementara sebesar Rp 10 ribu per orang per hari, dengan masa pemberian selama tiga bulan.
Namun, Gus Ipul menegaskan bahwa besaran nominal bantuan tersebut belum final, karena masih menunggu kebijakan lebih lanjut dari Menko PMK.
Data Terbaru Korban Bencana
Berdasarkan laporan resmi BNPB per Kamis (18/12/2025), jumlah korban banjir dan longsor di Sumatera tercatat 1.059 orang meninggal dunia, 192 orang masih hilang, dan sekitar 7.000 orang mengalami luka-luka. Bencana ini berdampak luas pada 52 kabupaten/kota di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan kerusakan infrastruktur serta permukiman warga yang tergolong masif
Dengan adanya santunan dan bantuan jaminan hidup yang tengah disiapkan, pemerintah berharap dapat meringankan beban para korban serta keluarga yang terdampak banjir dan longsor di Sumatera. Meski nominal bantuan masih menunggu keputusan final, langkah ini menjadi wujud komitmen negara dalam memberikan perlindungan sosial bagi warganya di tengah bencana. (Redaksi bersama PPWI)



