Media Dialog News

Hasil Pooling “Kotak Kosong” Menang Lawan "Taufiq-Rianto" yang didukung 12 Partai Politik

MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Hasil Pooling atau jajak pendapat yang dibuat akun Facebook Fikri Munthe ternyata Kotak Kosong menang melawan Calon Tunggal Bupati/Wakil Bupati pasangan Taufiq-Rianto yang didukung 12 Partai Politik. Fikri Munthe membuat jajak pendapat di polling.com dengan judul “Siapakah yang Anda Pilih Dalam Pilkada Asahan 2024 Mendatang?” Pooling dibuat pada tanggal 30 Agustus 2024 Jam 22.00 Wib.

Media Dialog News, telah mendapat izin dari pemilik Akun Facebook Fikri Munthe untuk mempublikasikannya. Adapun hasil pooling tercatat suara pemilih Kotak Kosong berjumlah 65,8% (48 suara) dan Taufiq Zainal Abidin Siregar-Rianto 34,2% (25 suara). Total warga yang mengikuti pooling ini berjumlagh 72 orang, terhitung sampai berita ini dibuat, Sabtu (7 September 2024).

Fikri Munthe adalah Mahasiswa Smester 8 di Fakultas Teknik Sipil Universitas Asahan. Dia membuat pooling bertujuan untuk menguji siapa yang bakal dipilih warga Asahan pada Pilkada 2024 mendatang. Meski jumlah yang mengikuti pooling tidak sampai 100 orang, tetapi sudah dapat gambaran bahwa Kotak Kosong menjadi pilihan alternative di Pilkada Asahan. “Hasil poolingnya menang kotak kosong, itu menandakan bahwa masyarakat Asahan cerdas dalam menentukan pilihan dan tidak mau dipaksa memilih hanya satu calon tunggal,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui Pooling atau jajak pendapat di dalam Proses demokrasi adalah salah satu cara untuk melihat kecenderungan warga menentukan pilihannya. Hasilnya belum bisa dijadikan pedoman kepastian dari hasil yang sebenarnya.

Pooling terbuka yang disiarkan melalui media social jauh berbeda dengan hasil pooling yang dilakukan oleh Lembagai Survey. Perbedaannya? lembaga survey memiliki metode khusus dalam menentukan kriteria respondennya, sebaran dan margin erornya. Sedangkan pooling terbuka di Media social tidak menentukan kriteria responden, dan sebarannya juga margin erornya.

Namun ada aturan khusus yang dibuat oleh penyelenggara Pooling bahwa melakukan pemilihan berulang kali tidak diperbolehkan. Pemeriksaan duplikasi didasarkan pada alamat IP pemilih. “Kami tidak mentolerir setiap kecurangan yang dilakukan dan akan menganulir semua suara yang berindikasi dilakukan oleh bot” tulis mereka di dalam keterangan mengenai pooling itu. (EP)

 

 

Berita Terbaru