Media Dialog News

Haidar Alwi dan Revolusi Sosial Rakyat Bantu Rakyat

Oleh: Saiful Huda Ems.

MEDIA DIALOG NEWS – Rakyat Indonesia hari ini sedang dicekik oleh keadaan. Harga kebutuhan pokok naik, biaya pendidikan mencekik, lapangan kerja susah, dan pelayanan kesehatan justru jadi ajang bisnis. Namun pejabat-pejabatnya malah sibuk berdebat, saling jegal, pesta pora di hotel mewah, hingga berjoget-joget di panggung kekuasaan.

Bahkan anggota DPR yang berasal dari pelawak yang tidak lucu, Eko Patrio itu malah terus mempertontonkan kekonyolannya. Ia baru saja dihujat oleh ribuan netizen karena joget-joget di ruang parlemen, setelah itu bukannya kapok, tapi ia malah pamer joget-joget lagi di tempat lain.

Apa pejabat-pejabat itu tidak punya hati nurani? Apa mereka tuli terhadap jeritan rakyat?

Jika negara absen dalam mengurus rakyatnya, siapa yang hadir? Jika menteri-menteri sibuk korupsi dan pejabat-pejabatnya sibuk mengamankan kursi politik, siapa yang mengisi kekosongan di lapangan? Jangan kaget, jawabannya adalah satu nama: Haidar Alwi, melalui Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute.

Negara Absen, Haidar Alwi Hadir.

Negara ini punya APBN ribuan triliun rupiah, tapi tetap saja anak yatim terlantar di jalanan, ODGJ dibiarkan telanjang, dan rakyat miskin harus memilih antara makan atau bayar listrik. Lalu datanglah Haidar Alwi dengan Haidar Alwi Care (HAC): sebuah gerakan sosial yang bukan hanya slogan, tapi aksi nyata di seluruh penjuru negeri.

Disaat pejabat sibuk melanggengkan dinasti politik, Haidar Alwi justru mendirikan rumah singgah untuk ODGJ dan lansia terlantar, membagikan beras untuk rakyat miskin, memberi modal usaha untuk pedagang kecil, hingga menanggung biaya berobat rakyat yang ditolak rumah sakit.

Di saat menteri-menteri sibuk pamer proyek, Haidar Alwi lewat Haidar Alwi Institute (HAI) justru menggelar diskusi, kajian, dan peta jalan agar kekayaan alam Indonesia tidak lagi dikuasai asing, tapi kembali ke pangkuan rakyat.

Program Rakyat Bantu Rakyat (RBR): Bukti Bukan Omong Kosong.

Program Rakyat Bantu Rakyat (RBR) yang digagas Haidar Alwi bukan teori di atas kertas, tapi gerakan yang bisa disentuh rakyat kecil. Apa saja?

1. Santunan 2 juta anak yatim dan dhuafa di seluruh Indonesia.

2. Rumah singgah di berbagai kota untuk ODGJ, lansia, dan rakyat miskin terlantar.

3. Pembagian beras puluhan ribu ton setiap bulan ke berbagai daerah.

4. Modal usaha mikro untuk pedagang kecil, agar tidak terjerat rentenir.

5. Pendidikan gratis melalui Rumah Pintar yang dibangun di kampung-kampung.

Apa pejabat negara yang digaji miliaran setiap bulan mampu menandingi program ini? Bukankah seharusnya kerja-kerja sosial seperti ini menjadi tanggung jawab negara, bukan hanya satu orang bernama Haidar Alwi?

Sosok Haidar Alwi: Mutiara Tersembunyi yang Bekerja untuk Rakyat.

Haidar Alwi bukan sekadar dermawan. Ia seorang cendekiawan brilian, yang tajam menganalisa emas, nikel, hingga energi terbarukan. Ia bukan pejabat, bukan konglomerat, tapi kerja-kerjanya melampaui menteri-menteri yang sekarang duduk di kursi empuk istana.

Lihatlah, ketika banyak pejabat sibuk korupsi, Haidar Alwi sibuk turun ke jalan berbagi beras. Ketika pejabat sibuk plesiran, Haidar Alwi sibuk mendirikan rumah singgah. Ketika pejabat sibuk joget di panggung, Haidar Alwi sibuk menyantuni anak yatim.

Saya sebut Haidar Alwi ini sebagai “mutiara tersembunyi”. Kilauannya tidak ia gunakan untuk menyilaukan rakyat, tapi untuk menerangi jalan bagi mereka yang sedang hidup dalam gelap kemiskinan.

Peringatan untuk Elite Politik.

Lalu kenapa sosok seperti ini tidak diberdayakan negara? Kenapa Prabowo dan Gibran lebih senang mempertahankan menteri-menteri yang malas, hedonis, dan terindikasi korup, daripada mengangkat orang-orang seperti Haidar Alwi? Apakah negara ini sudah begitu buta hingga tidak bisa membedakan mana emas murni dan mana besi berkarat?

Jangan salah, rakyat bisa marah kapan saja. Kasus demo Pati kemarin adalah bukti. Api dalam sekam bisa meledak sewaktu-waktu, dan rakyat akan mencari pemimpin alternatif yang nyata bekerja. Jika negara terus sibuk mempertahankan pejabat gagal, jangan kaget bila rakyat lebih percaya pada gerakan sosial seperti Rakyat Bantu Rakyat.

Revolusi Sosial Sudah Dimulai

Rakyat sudah terlalu lelah dengan janji palsu dan jargon kosong. Tapi rakyat juga sudah melihat contoh nyata dari Haidar Alwi. Ia bukan pejabat, tapi kerjanya melampaui pejabat. Ia bukan konglomerat, tapi kepeduliannya melampaui pengusaha besar.

Rakyat Bantu Rakyat adalah revolusi sosial yang sudah dimulai. Jika elite masih tuli, jangan salahkan rakyat bila nanti suara mereka akan menggema bersama Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute.

Sapere Aude!…(Beranilah berpikir!). Jika negara absen, maka rakyatlah yang hadir. Dan bersama Haidar Alwi, rakyat sudah menemukan jalannya…(SHE).

Catatan Redaksi :

Artikel ini dipublikasikan bersama oleh PPWI

Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer, jurnalis dan analis politik.

Berita Terbaru

Video Terbaru

Berita Lainnya

Ketua DPD PPWI Lampung Geram: Sekda Pesawaran Blokir Nomor Wartawan, Dinilai Langgar Prinsip Pemerintahan Bersih

Ketua DPD PPWI Lampung Geram: Sekda Pesawaran Blokir Nomor Wartawan, Dinilai Langgar Prinsip Pemerintahan Bersih

MEDIA DIALOG NEWS, Pesawaran - Polemik pencopotan Anggun Saputra, S.E., M.M. dari jabatan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran memasuki babak

Pilkada 2024 Kabupaten Labura dan Asahan Dipastikan Lawan Kotak Kosong

Pilkada 2024 Kabupaten Labura dan Asahan Dipastikan Lawan Kotak Kosong

MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) dan Kabupaten Asahan dipastikan melawan kotak

GEMA Labura Minta Kejatisu Panggil dan Periksa Kadis Pendidikan

GEMA Labura Minta Kejatisu Panggil dan Periksa Kadis Pendidikan

MEDIA DIALOG NEWS, Medan - Gerakan Mahasiswa Labuhanbatu Utara (Gema Labura) melaporkan Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu Utara ke Kejaksaan Tinggi

Unjuk Rasa ke Mapolres, PMII dan HMI Asahan Tuding Polres Asahan Backup Bos TPPO

Unjuk Rasa ke Mapolres, PMII dan HMI Asahan Tuding Polres Asahan Backup Bos TPPO

MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran - Puluhan mahasiswa dari PMII dan HMI Asahan berunjuk rasa di depan Mapolres Asahan Senin 16/12

Sekcam Pulobandring Asahan dilapor ke Polres Asahan Terkait Pasal Penipuan

Sekcam Pulobandring Asahan dilapor ke Polres Asahan Terkait Pasal Penipuan

MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Sekretaris Camat (Sekcam) Kecamatan Pulau Bandring Asahan inisial BCDS dilaporkan ke Polres Asahan oleh dua

Ariasa Hadibroto Supit : Forsa IKN akan segera membentuk Investor Club untuk IKN

Ariasa Hadibroto Supit : Forsa IKN akan segera membentuk Investor Club untuk IKN

MEDIA DIALOG NEWS, Jakarta – Ketua Umum Forum Bersama Ibu Kota Nusantara (ForsaIKN), Ariasa Hadibroto Supit, menyampaikan “Forsa IKN segera 

Ahli Waris Hj. Nurlela Lubis Laporkan Dugaan Penggelapan Harta ke Polres Asahan

Ahli Waris Hj. Nurlela Lubis Laporkan Dugaan Penggelapan Harta ke Polres Asahan

MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran - HA, ahli waris almarhum Hj. Nurlela Lubis, didampingi oleh kuasa hukumnya, Adv. M.I Tanjung, SH.,

Polres Asahan Sarankan Pihak yang Keberatan terhadap Kepemilikan Eks Pasar Kisaran Menempuh Jalur Hukum

Polres Asahan Sarankan Pihak yang Keberatan terhadap Kepemilikan Eks Pasar Kisaran Menempuh Jalur Hukum

MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran - Polres Asahan menyrankan agar pihak-pihak yang keberataan atas kepemilikan Eks Pasar Kisaran mengajukan gugatan ke

Omzet Harian Turun Hingga 40 Persen, Pelaku UMKM Pekanbaru Keluhkan Sepinya Pembeli

Omzet Harian Turun Hingga 40 Persen, Pelaku UMKM Pekanbaru Keluhkan Sepinya Pembeli

MEDIA DIALOG NEWS, Pekanbaru — Gelombang lesunya konsumsi tengah melanda sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Pekanbaru.

Dinkes Asahan Klarifikasi Soal Anggaran Deteksi Dini Napza, Dialog Berita Tegaskan Sumber dari Perda Resmi

Dinkes Asahan Klarifikasi Soal Anggaran Deteksi Dini Napza, Dialog Berita Tegaskan Sumber dari Perda Resmi

MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran - Pasca terbitnya berita investigatif MDN terkait alokasi anggaran sebesar Rp.34.933.157.564,00 untuk sub kegiatan Deteksi Dini