MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran – Dalam upaya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif, dosen Universitas Asahan melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) di UPTD SDN 014686 Sidomulyo, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan. Tim pengabdian yang diketuai oleh Ely Syafitri, M.Pd., menghadirkan pendekatan inovatif untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan verbal siswa melalui penggunaan metode sempoa yang dipadukan dengan teknologi digital.
Program yang dimulai pada 6 Februari 2025 ini merupakan bagian dari inovasi pembelajaran yang menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi modern. Sempoa sebagai alat hitung tradisional diperkuat melalui aplikasi digital dengan tampilan visual yang interaktif untuk meningkatkan minat belajar siswa.
“Sempoa digital tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu hitung, tetapi juga sebagai media pengembangan bahasa dan logika anak. Kami mencatat peningkatan ketertarikan belajar hingga 85% pada siswa yang menggunakan metode ini dibandingkan dengan sebelumnya,” ungkap Ely Syafitri, M.Pd., Ketua Tim Pengabdian UNA.
Kegiatan ini melibatkan lebih dari 60 siswa dan dua guru yang telah dilatih menggunakan perangkat lunak sempoa digital berbasis aplikasi Android. Para guru menyatakan bahwa penggunaan sempoa digital mempermudah penyampaian materi dan meningkatkan kualitas interaksi selama proses belajar mengajar.
“Dengan sempoa digital, siswa tidak hanya belajar berhitung tetapi juga mengembangkan kemampuan verbal saat menjelaskan proses berpikir mereka. Kegiatan ini sangat baik untuk membangun kepercayaan diri mereka dalam mengungkapkan ide,” ujar Supiyan, S.Pd., Kepala Sekolah UPTD SDN 014686 Sidomulyo.
Hasil awal evaluasi menunjukkan peningkatan skor rata-rata numerasi siswa sebesar 23% dalam waktu kurang dari satu bulan. Selain itu, partisipasi aktif siswa meningkat secara signifikan, termasuk keterlibatan mereka dalam diskusi dan presentasi lisan.
“Anak-anak sangat antusias. Bahkan beberapa siswa yang biasanya pasif kini lebih aktif bertanya dan menjawab. Ini adalah salah satu dampak positif yang langsung kami rasakan,” ujar Sri Wahyuni, S.Pd., Guru Kelas 2.
Efektivitas metode ini juga didukung oleh hasil penelitian. Wong et al. (2018) menyebutkan bahwa pelatihan sempoa mampu meningkatkan kapasitas memori visual dan numerik siswa. Sementara itu, Simanjuntak dan Nugroho (2022) menunjukkan bahwa metode sempoa secara signifikan meningkatkan hasil belajar siswa SD dalam mata pelajaran Matematika. Lebih lanjut, Tanjung dan Siregar (2022) menegaskan bahwa integrasi sempoa dengan teknologi digital dapat menjadi solusi konkret terhadap keterbatasan metode konvensional di sekolah dasar.
“Melalui program ini kami melihat bahwa pendekatan tradisional tetap relevan di era digital, asalkan dipadukan dengan kreativitas dan teknologi yang tepat,” tambah Drs. Dailami, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Asahan, yang turut memantau pelaksanaan program.
Dengan dukungan penuh dari semua pihak, UPTD SDN 014686 Sidomulyo terus mendorong transformasi pendidikan demi menciptakan generasi yang cerdas secara intelektual, terampil secara teknologi, dan tangguh secara karakter. Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk menyatukan potensi tradisi dan teknologi demi kemajuan pendidikan nasional. (Tarida Ilham Manurung)