MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran — Dewan Pengurus Daerah Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (DPD AMPD) Kabupaten Asahan bersama sejumlah mahasiswa menyampaikan aspirasi melalui aksi damai di dua instansi pemerintahan, yakni Kantor Inspektorat dan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, 26 Agustus 2025. Aksi ini bertujuan mendorong peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran publik.
Dalam orasi yang berlangsung tertib, para mahasiswa menyampaikan harapan agar pengawasan internal dan tata kelola keuangan daerah dapat berjalan lebih optimal. Aksi ini juga menjadi bentuk partisipasi aktif generasi muda dalam mengawal jalannya pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
Setelah menyampaikan aspirasi di lapangan, rombongan AMPD melanjutkan agenda ke Kantor Kejaksaan Negeri Kisaran. Di sana, mereka menyerahkan dokumen laporan hasil kajian dan temuan kepada bagian Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kejaksaan Negeri Asahan.
Pokok Laporan
Dalam surat bernomor 06/B/DPD/AMPD/VIII/2025, AMPD menyampaikan sejumlah catatan terkait pengelolaan anggaran di Dinas Kesehatan dan Inspektorat Kabupaten Asahan, antara lain:
- Kegiatan Bimtek BLUD di Jakarta yang dinilai berpotensi pemborosan anggaran.
- Ketidaksesuaian antara laporan dan pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2024–2025.
- Alokasi anggaran deteksi dini Napza yang dinilai belum memiliki transparansi yang memadai.
- Belanja modal dan program pengawasan di Inspektorat yang dinilai perlu evaluasi lebih lanjut.
AMPD juga menyampaikan beberapa laporan masyarakat terkait proyek fisik dan pengadaan barang yang belum menunjukkan hasil sesuai harapan.
Harapan dan Tindak Lanjut
Dalam surat tersebut, AMPD menyampaikan sejumlah permohonan kepada Kejaksaan Negeri Asahan, antara lain:
- Melakukan klarifikasi dan pemeriksaan terhadap pejabat terkait.
- Menindaklanjuti laporan secara objektif dan profesional.
- Mendorong pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah perbaikan demi kelancaran proses hukum dan tata kelola yang lebih baik.
Ketua Umum DPD AMPD, Nawawi Tandjung, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pembangunan daerah yang berintegritas. “Kami hadir bukan untuk menghakimi, tetapi untuk mengingatkan dan mendorong perbaikan. Ini adalah bagian dari komitmen kami sebagai generasi muda yang peduli terhadap masa depan Asahan,” ujarnya. (Rel)