MEDIA DIALOG NEWS, Kisaran — Para Kepala Sekolah (Kepsek) di Kabupaten Asahan mengaku resah dan merasa tertekan akibat adanya kewajiban membeli produk tertentu yang dijual ke sekolah-sekolah. Produk tersebut berupa alat pembersih lantai dan banner berisi lima poin visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Asahan.
Keluhan ini datang dari sejumlah Kepsek Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menyebutkan bahwa mereka diminta membeli karbol pembersih lantai seharga Rp300.000, jauh di atas harga pasaran. Karena tidak tersedia anggaran khusus, pembelian dilakukan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Kami diminta membeli karbol seharga Rp300.000. Karena tidak ada dana khusus, terpaksa kami gunakan dana BOS,” ujar salah satu Kepsek yang enggan disebutkan namanya, Senin (29/9).
Tak hanya itu, Kepsek juga mengaku diminta membeli banner berisi lima visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Asahan dengan harga yang sama, yakni Rp300.000 per unit.
“Saya tidak tahu siapa yang memerintahkan penjualan karbol dan banner itu ke sekolah-sekolah. Tapi kami diminta membelinya. Jika menolak, kami akan ditelepon oleh orang-orang yang mengaku dekat dengan pihak tertentu. Terpaksa kami bayar pakai dana BOS,” lanjut Kepsek tersebut.
Ia juga mempertanyakan manfaat dari banner tersebut bagi siswa dan proses pendidikan di sekolah.
“Bagi siswa SD, apa manfaatnya banner visi dan misi itu? Tapi karena terpaksa, kami beli juga,” pungkasnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, Musa Al Bakri, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Senin (29/9) pukul 14.00 WIB, menyatakan tidak mengetahui adanya penjualan karbol dan banner tersebut di sekolah-sekolah.
“Saya tidak tahu ada pihak yang menjual karbol dan banner visi-misi Bupati ke sekolah-sekolah SD dan SMP di Asahan,” tegas Musa.
Ia juga membantah telah memberikan izin atau perintah terkait hal tersebut.
“Kalau ada yang mengaku atas perintah saya, itu tidak benar. Saya tidak pernah menyuruh siapa pun untuk menjual barang-barang itu ke sekolah,” tambahnya.
Pantauan wartawan di lapangan menunjukkan bahwa produk karbol yang dijual terdiri dari dua merek: Karbol Sereh berwarna putih dan ANS berwarna merah. Sementara banner visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati hanya dibingkai secara sederhana dan dipasang di beberapa sekolah. (Hen)